Waktu yang Tepat bagi Anak-Anak Memakai Sikat Gigi

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Senyuman ceria anak adalah perihal paling mempesona dan bagus bagi setiap orang tua di bagian bumi manapun. Tentunya, Mums tak mau senyum itu lenyap alias pudar dikarenakan masalah kesehatan gigi, bukan?

Merawat gigi balita adalah langkah awal nan krusial untuk memastikan mereka tumbuh dengan gigi nan kuat dan sehat sepanjang hidupnya. Artikel ini bakal menguak pentingnya perawatan gigi balita, serta memberikan tips praktis untuk merawat gigi mereka dengan benar.

Waktu nan Tepat bagi Anak-Anak Memakai Sikat Gigi

Perawatan gigi nan baik dimulai sebelum gigi pertama bayi muncul. Hanya lantaran belum terlihat, tidak berfaedah gigi tersebut tidak ada. Sebagai informasi, gigi sebenarnya mulai terbentuk pada trimester kedua kehamilan. Gigi-gigi awal ini, nan disebut "gerigi natal" alias "anak-anak gerigi," adalah gigi pertama nan tumbuh di mulut bayi. 

Oleh lantaran itu, mulailah menggunakan sikat gigi berukuran mini nan cocok untuk anak sekitar usia 1 alias 2 tahun. Mum sebaiknya menyikat gigi anak dengan air setidaknya dua kali sehari alias menambahkan sedikit sikat gigi nan tidak mengandung fluoride. Jenis pasta gigi ini kondusif untuk ditelan oleh balita. 

Tips Mengajarkan Anak Sikat Gigi

Kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan kebersihan mulut pada anak sebaiknya diajarkan sejak dini. Gigi nan sehat krusial untuk kesehatan secara keseluruhan pada anak. Perawatan mulut nan baik membantu membentuk gigi nan baik seiring pertumbuhan si kecil.

Begitu pula sebaliknya, bersikap acuh tak acuh, hanya bakal membawa akibat jelek dan dapat memancing adanya infeksi, penyakit, alias masalah gigi lainnya. Simaklah tips-tips di bawah ini untuk menanamkan kebiasaan merawat gigi pada anak!

  1. Biarkan anak memilih sikat gigi dan pasta gigi mereka sendiri. Mereka bisa memilih rasa maupun warna dan karakter favoritnya. Dengan demikian, mereka bakal lebih termotivasi untuk menggosok gigi setiap harinya.
  2. Bacakan kitab alias tonton video nan membahas kebersihan gigi.
  3. Gunakan timer untuk memastikan anak-anak menyikat gigi selama 2 menit. 
  4. Berikan bingkisan kepada anak-anak atas perawatan mulut nan baik. .
  5. Ajak dan tanamkan kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur setiap hari.
  6. Ajari anak menggosok lidahnya juga untuk mengurangi jumlah kuman di dalam mulut.
  7. Gantilah sikat gigi setiap 3 hingga 6 bulan, ialah etika bulu-bulunya terlihat aus, alias jika anak baru saja sakit.
  8. Ajarkan juga gimana menyikat gigi dengan benang. Mum bisa lho, membeli benang gigi nan dilengkapi pegangan untuk memudahkan.
  9. Bawa anak ke master gigi untuk meningkatkan kesadaran mereka mengenai kebersihan gigi. Kalau bisa, aturlah sesi rutin untuk memeriksa gigi anak.

Bagaimana Kerusakan Gigi Terjadi?

Kerusakan gigi adalah lubang nan terbentuk di gigi. Ini dapat terjadi ketika kuman (kuman) mengumpul di dalam mulut. Adapun, gambaran jelasnya, seperti ini: Bayangkan, Mums baru saja mengkonsumsi segelas minuman manis. Gula dalam minuman nan masuk ke tubuh bakal diolah dan berubah menjadi asam. Asam tersebutlah nan dapat mengikis gigi.

Kerusakan gigi terjadi cukup umum pada anak-anak lantaran gigi mereka susah untuk disikat. Inilah tanda-tanda gigi anak mungkin berisiko mengalami kerusakan gigi: 

  • Memiliki bercak putih alias area cokelat pada area gigi,
  • Memiliki kebutuhan kesehatan unik nan berkelanjutan,
  • Tidak pernah pergi ke master gigi,
  • Lahir prematur alias berat badan lahir rendah.

Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anak Selain dengan Menggosok Gigi

1. Batasi Makanan dan Minuman Manis

Anak-anak nan banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis juga berisiko tinggi terkena kerusakan gigi, lho, Mums. Penting untuk menakar dan mempersiapkan makanan nan sehat. Kurangilah memberikan anak jenis makanan instan nan mengandung terlalu banyak gula.

Jangan biarkan anak mengkonsumsi banyak soda, saribuah buah, alias minuman manis. Selain itu, pastikan mereka menyikat gigi setelah mengkonsumsi gula. Awasi dan pastikan bahwa si mini tidak meminum minuman manis sebelum tidur, lantaran gula bakal menempel pada gigi dan gusi mereka.

2. Hentikan Kebiasaan nan dapat Merusak Gigi

Wajar bagi bayi untuk mengisap jempol, jari, alias dot mereka. Sebagian besar anak bakal berakhir dari kebiasaan ini secara alami saat mereka mencapai usia 4 tahun. Namun, jika kebiasaan ini bersambung untuk jangka waktu nan lama, Mums mungkin kudu lebih ekstra memperhatikan si kecil. Kebiasaan ini, pada nyatanya, dapat menyebabkan masalah dengan susunan gigi, lho. Cobalah untuk membawa anak ke master gigi jika mereka tetap terus mengisap pada usia di atas 4 tahun. 

3. Bawa Anak ke Dokter Gigi Secara Rutin

Akademi Pediatri Gigi Amerika (AAPD) merekomendasikan agar anak-anak memandang master gigi sekitar ulang tahun pertama mereka. Ini memberikan kesempatan bagi master gigi untuk mencari masalah awal dengan gigi anak. Dokter gigi anak adalah mahir sekaligus sumber paling terpercaya untuk Mums dalam perawatan kesehatan gigi anak-anak. Bukan hanya itu, Mums juga bisa menanyakan perihal nan membikin Mums penasaran dan mendengar penjelasan serta menambah wawasan mengenai perawatan mulut nan benar.

Ketika gigi permanen anak mulai tumbuh, master gigi dapat membantu mencegah kerusakan dengan mengoleskan lapisan tipis berupa resin (disebut sealant). Lapisan ini dioles pada area gigi belakang, di mana sebagian besar pengunyahan dilakukan. Lapisan pelindung ini mencegah kuman menetap di celah-celah nan susah dijangkau di molus. Tetapi pastikan anak-anak tahu bahwa sealant bukan pengganti dari menyikat gigi dengan baik dan menggosok gigi secara teratur.

Referensi:

Kidshealth.org. Keeping Your Child's Teeth Healthy

Familydoctor.org. Dental-hygiene-how-to-care-for-your-childs-teeth/

Selengkapnya
Sumber Gue Sehat
Gue Sehat