Tips Menyapih Tanpa Drama, Bisa Ditiru Nih Mums!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Menyapih bisa jadi mudah bagi sebagian orang, lebih menantang bagi sebagian lainnya, dan penuh kejutan dalam prosesnya. Sama seperti aspek lain dari kehidupan parenting, penyapihan sangat jarang terjadi sesuai dengan apa nan kita inginkan.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga berumur enam bulan. Setelah itu, mereka kudu terus mendapatkan ASI sembari mengonsumsi makanan padat nan bervariasi, sebaiknya setidaknya selama satu tahun. Selanjutnya, anak mulai disapih alias berakhir diberi ASI setelah usianya mencapai dua tahun. Namun, waktu penyapihan bisa berbeda-beda, tergantung kesiapan anak dan ibu.

Proses penyapihan mungkin tidak mudah, tapi ada strategi nan bisa Mums lakukan untuk mengurangi kesulitan dan membuatnya lebih bebas drama:

1. Kenali tanda-tandanya

Jika Mums berencana menyapih si kecil, carilah tanda-tanda bahwa anak sudah siap. Menurut National Health Society, tanda anak siap disapih, antara lain:

  • Mengangkat kepala dalam posisi tegak
  • Duduk dengan dukungan
  • Mengekspresikan minat pada apa nan Mums makan
  • Kehilangan refleks sorong lidah nan aktif
  • Rewel saat sedang disusui.

Tanda lainnya adalah Mums siap untuk berhenti, nan merupakan argumen nan sama sahnya untuk menyapih. Periksa juga kesehatan mental dan bentuk Mums dan putuskan apakah menyapih adalah langkah nan perlu Mums ambil demi kepentingan diri sendiri.

2. Lakukan secara bertahap

Idealnya, penyapihan dilakukan secara berjenjang selama beberapa minggu alias apalagi bulan. Ini memungkinkan suplai ASI menurun secara berjenjang lantaran jarang dikeluarkan.

Tergantung pada usia anak, waktu tambahan ini juga memberi Mums kesempatan untuk mengenalkan makanan padat dan cairan lain selain ASI. Memberi diri sendiri waktu untuk berakhir menyusui secara perlahan bakal lebih nyaman dan mengurangi stres.

3. Berikan kenyamanan fisik

Bayi nan disusui terbiasa dengan kontak kulit, jadi saat Mums menyapih, memberikan hubungan bentuk dengan langkah lain mungkin bisa membantu memudankan proses penyapihan. Misalnya, Mums dapat menemani si mini melakukan aktivitas nan membikin mereka terstimulasi secara emosional, seperti berpelukan sembari membaca kitab alias menyanyikan lagu pengantar tidur, bermain berbareng di taman bermain, alias memijat punggung si kecil.

4. Berikan nutrisi nan cukup

Mums nan menyapih bayi kurang dari 1 tahun kudu mengganti ASI dengan susu formula alias ASI donor. Bayi berumur lebih dari 6 bulan tetap memerlukan susu formula alias ASI donor, tetapi juga dapat beranjak ke makanan padat sesuai usianya. Anak-anak berumur kurang dari 1 tahun tidak boleh diberikan susu sapi, susu kedelai, alias produk serupa lainnya.

Pastikan juga makanan si mini mengandung protein, unsur besi, dan nutrisi lain nan cukup. Beberapa anak mungkin memerlukan multivitamin alias suplemen lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jika tetap bingung, orangtua dapat berkonsultasi dengan master anak mengenai keseimbangan nutrisi nan tepat dan asupan kalori harian nan ideal.

5. Hilangkan pemicu stres

Beberapa anak mudah disapih, sementara nan lain mungkin menjadi rewel. Mempersiapkan diri menghadapi masa transisi nan susah dapat membantu mempermudah proses penyapihan. Melakukannya secara perlahan juga dapat membantu mencegah stres pada ibu dan anak.

Jika memungkinkan, pilih waktu ketika tidak ada pemicu stres nan signifikan, seperti saat sedang ada banyak pekerjaan. Usahakan Mums meluangkan waktu ekstra berbareng anak, lantaran mereka terkadang merasa resah dan menjadi lebih manja saat disapih.

6. Periksa emosi Mums sendiri

Anak bukan satu-satunya nan kudu menyesuaikan diri dengan penyapihan. Mums kudu menghadapi pusaran emosi selama masa transis ini. Misalnya, beberapa orangtua mungkin merasa ditolak ketika buah hatinya tidak lagi menyusu. Sebagian lainnya terus merasakan nostalgia saat si mini tetap menyusu.

7. Hindari pembengkakan

Alasan lain untuk menyapih secara perlahan adalah Mums mungkin mengalami pembengkakan tetek jika berakhir menyusui terlalu cepat. Mengapa? Saluran susu tidak menyadari bahwa mereka perlu mengurangi produksi susu, dan stok susu nan ada di tetek tidak dapat dibuang ke mana pun. Jika membesar, redakan rasa sakitnya dengan kompres es dingin alias asetaminofen. Atau, pompa ASI dan masukkan ASI dalam botol alias kombinasi dengan makanaan bayi.

8. Lakukan aktivitas nan menarik

Aktivitas nan menarik bakal mengalihkan perhatian anak dari menyusui. Beberapa aktivitas menarik nan bisa Mums lakukan berbareng si kecil, misalnya:

  • masak bersama
  • mengunjungi taman
  • libatkan anak dalam membantu pekerjaan rumah tangga.

Proses menyapih tidak selalu mudah. Namun, dengan mengikuti saran di atas, harapannya proses menyapih tidak diikuti dengan drama hebat.

Sumber:

Healthline.com.  How-to-stop-breastfeeding

Parents.com. How-to-wean-your-child-from-breastfeeding  

Medicalnewstoday.com. Suppressing-breast-milk

Hse.ie. Stopping-breastfeeding/

Selengkapnya
Sumber Gue Sehat
Gue Sehat