Tanda Mums Harus Puasa Hubungan Seks Dulu Selama Hamil, Bahaya!

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Setiap Mums bakal mengalami pengalaman nan berbeda-beda di saat kehamilan, termasuk mengenai seks. Beberapa Mums tidak pernah memikirkan tentang seks ketika sedang hamil, namun ada juga nan justru mengaku mempunyai peningkatan antusiasme seksual di saat hamil.

Masih banyak Mums nan belum mengetahui hal-hal mengenai seks selama kehamilan. Padahal, setiap Mums dan juga Dads wajib mengetahui informasi-informasi tentang perihal ini. Pasalnya, seks di saat kehamilan itu sangat berbeda dengan seks di luar kehamilan. Termasuk kapan Mums dan Dads kudu puasa berasosiasi seks dulu lantaran ada tanda tidak kondusif pada kehamilan jika melakukannya.  Berikut penjelasan lengkapnya:

Boleh Banget Lho Berhubungan Seks Saat Hamil

Selama kehamilan Mums melangkah dengan lancar, seks boleh-boleh saja dilakukan. Namun, perubahan hormon, kelelahan, dan mual nan biasa dirasakan wanita di awal kehamilan kemungkinan bakal menurunkan antusiasme seksual Mums. Selain itu, ketika kehamilan mulai membesar, faktor-faktor lain seperti kenaikan berat badan dan nyeri punggung bisa tetap menurunkan antusiasme seksual Mums.

Emosi Mums nan tidak stabil juga bisa menghilangkan antusiasme untuk berasosiasi seks. Maka itu, banyak wanita nan cemas kehamilan bakal berakibat pada hubungan mereka dengan pasangan.

Meskipun banyak wanita nan cemas seks dapat menyebabkan keguguran, Mums perlu tahu bahwa seks itu pada umumnya bukanlah penyebab keguguran. Kebanyakan kasus keguguran disebabkan oleh ketidaknormalan pertumbuhan janin. Pertumbuhan dan perkembangan janin dilindungi oleh cairan amnion di dalam rahim Mums. Selain itu, otot-otot rahim Mums juga membantu melindungi janin. Maka itu, aktivitas seksual tidak bakal mempengaruhi perkembangan janin Mums.

Posisi Seks yang Disarankan untuk Ibu Hamil

Sebenarnya, selama Mums nyaman, kebanyakan posisi seks bisa dilakukan saat sedang hamil. Seiring dengan tumbuhnya kehamilan, Mums dan pasangan bisa bereksperimen untuk menemukan posisi seks mana nan nyaman dan terbaik.

Misalnya, daripada tidur terlentang, Mums bisa mengambil posisi menyamping alias mengambil posisi di atas alias di depan pasangan Mums. Kreativitas tetap dibutuhkan ketika berasosiasi seks di saat kehamilan selama Mums dan pasangan sama-sama merasa puas dan nyaman.

Apakah kondom diperlukan? Untuk menghindari jangkitan seksual menular saat sedang hamil,  Mums dan Dads boleh menggunakan kondom. Selain itu kondom bisa mencegah akibat keguguran alias kelahiran prematur.  Kandungan prostaglandin di dalam air mani, bisa menyebabkan terjadinya kontraksi pada rahim. Penelitian-penelitian memang belum menemukan jika seks saat kehamilan berangkaian dengan meningkatnya akibat persalinan alias kelahiran prematur. Namun, jika Mums memang mempunyai akibat melahirkan prematur, biasanya master bakal menginstruksikan agar tidak berasosiasi seks. Tapi, jika Mums tidak mempunyai akibat melahirkan secara prematur, maka kemungkinan besar seks tidak bakal memicu persalinan prematur.

Tanda Mums Harus Puasa Hubungan Seks Dulu Selama Hamil

Meskipun kebanyakan wanita mengandung bisa berasosiasi seks dengan aman, terkadang pilihan nan terbaik adalah dengan tetap berhati-hati.  Dokter kemungkinan besar bakal merekomendasikan agar hubungan seks dihindari jika Mums mengalami: 

  • Pendarahan pada memek nan tidak jelas penyebabnya
  • Jika cairan amnion bocor
  • Jika serviks Mums mulai terbuka secara prematur
  • Jika plasenta menutupi pembukaan serviks secara sebagian alias menyeluruh (plasenta previa).
  • Mums mempunyai riwayat melahirkan secara prematur
  • Mums mengandung bayi kembar

Setelah Bayi Lahir, Kapan Bisa Berhubungan Kembali?

Bagaimanapun langkah Mums melahirkan, normal maupun caesar, tubuh Mums bakal tetap memerlukan waktu untuk pulih. Lebih baik pertimbangkan untuk menunggu sebelum berasosiasi seks hingga master memberikan Mums lampu hijau. Biasanya, master bakal memberikan izin berasosiasi seks sekitar 4 – 6 minggu setelah melahirkan. Pasalnya, waktu tersebut dibutuhkan untuk menunggu hingga serviks tertutup kembali, berhentinya pendarahan pasca persalinan, dan sembuhnya luka-luka alias laserasi.

Kalau Mums tetap terlalu capek dan nyeri untuk berasosiasi seks, Mums tetap bisa menjaga intimasi berbareng pasangan dengan langkah lain. Berkomunikasi itu penting, maka Mums dan pasangan kudu tetap berbincang secara rutin dan menyisakan sedikit waktu untuk berbareng sebelum memulai aktivitas di pagi hari alias sebelum tidur di malam hari. Ketika Mums sudah siap untuk kembali berasosiasi seks, mulailah secara perlahan. Gunakan pil KB jika Mums dan pasangan tidak mau terjadi kehamilan terlalu sigap setelah melahirkan.

Selengkapnya
Sumber Gue Sehat
Gue Sehat