CALON Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo, ialah Prof Mahfud MD diketahui merupakan putera kelahiran Madura. Sebagaimana diketahui, Mahfud MD telah resmi mendaftarkan dirinya berbareng dengan Capres Ganjar Pranowo pada Kamis, 19 Oktober 2023 lalu.
Di tengah ramainya pembahasan tentang pencalonan Mahfud MD sebagai cawapres, banyak perhatian masyarakat ditujukan ke Pulau Madura lantaran merupakan asal dari Mahfud MD.
Salah satu dari karakter unik kota kelahiran Mahfud ini adalah tradisi dan kebudayaan nan dimiliki oleh penduduk setempat.
Selain mempunyai kebudayaan nan lekat, Madura mempunyai senjata tradisional nan unik ialah celurit. Bagaimana sejarahnya? Berikut merupakan sejarah celurit, senjata tradisional unik Madura, wilayah asal Mahfud MD.
Muncul di abad ke-18
Ternyata, celurit belum lama muncul dalam catatan sejarah. Kemunculan celurit di Madura diperkirakan dimulai pada abad ke-18. Pada era ini, ada seorang berjulukan Sakera nan berasal dari Madura.
(Foto: IG/@koleksi_celurit_madura)
Ia sebenarnya adalah mandor pabrik tebu Belanda di Bangil, Pasuruan. Ciri unik Sakera adalah dia selalu membawa senjata tajam berbentuk sabit nan kemudian dikenal dengan nama celurit.
Cerita Sakera sejalan dengan temuan De Jonge. De Jonge menyoroti laporan asisten residen Bangkalan, Brest Van Kempen. Ia mengatakan, antara tahun 1847 hingga 1849, keamanan di Pulau Madura sangat mengkhawatirkan, mengingat nyaris setiap hari terjadi pembunuhan.
Berdasarkan perihal tersebut, keberadaan celurit diduga muncul pada abad ke-18, ketika kisah-kisah kerusuhan dan cerita Sakera saling terkait.
(Foto: IG/@mohmahfudmd)
Makna bulan sabit nan jadi corak celurit
Mengutip Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), master humaniora D. Zawawi Imron berujar bahwa ada filosofi di kembali corak celurit alias are.
Pertama, bentuknya nan menyerupai tanda tanya dimaknai sebagai perwujudan kepribadian masyarakat Madura nan selalu mau tahu.
Penafsiran lainnya adalah sabit tersebut mempunyai corak melengkung mirip dengan tulang rusuk manusia nan hilang. Oleh karenanya, agar kejantanan tersebut tidak berkurang, tulang rusuk nan lenyap tersebut diganti dengan sabit nan diletakkan di pinggang kiri.
Follow Berita Okezone di Google News