ARTICLE AD BOX
Air adalah salah satu unsur gizi nan penting, sama seperti unsur gizi lainnya. Air mempunyai kegunaan krusial bagi tubuh, sehingga para mahir sepakat bahwa hidrasi alias kecukupan konsumsi air dalam sehari kudu terpenuhi.
Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyampaikan “Air sebagai salah satu unsur gizi makro esensial mempunyai kegunaan nan sangat krusial dalam beragam proses dalam tubuh manusia, di antaranya sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, sebagai pengatur suhu tubuh, sebagai pelarut, sebagai pelumas dan bantalan, sebagai media transportasi, dan sebagai eliminasi sisa metabolisme,"
Prof. Ari menambahkan, kita kudu memperhatikan kecukupan konsumsi air minum dalam setiap kesempatan setiap hari. “Kekurangan asupan air minum bakal berakibat pada terjadinya dehidrasi jangka pendek nan mengakibatkan mulut kering dan haus, lemah, pusing, mood dan konsentrasi terganggu, suhu tubuh terganggu, dan jantung berdebar. Apabila dehidrasi itu berjalan terus dalam jangka panjang berpotensi pada gangguan nan lebih serius seperti penyakit ginjal kronis, jangkitan saluran kemih, penyakit jantung, obesitas (kegemukan), kanker, dan diabetes,” jelas Prof. Ari dalam peringatan ke-11 tahun, Indonesian Hydration Working Group (IHWG) FKUI, di Berastagi, Sumatera Utara, 27 Oktober lalu.
Acara ini juga mengenalkan program HYDRANATION: Gerakan Nasional Hidrasi Sehat 2023. Gerakan ini merupakan hasil kerjasama IHWG FKUI dan Danone-AQUA nan juga bekerja-sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU).
Kualitas Air Minum Harus Diperhatikan
Ketua IHWG FKUI Dr. dr. Diana Sunardi, MGizi, SpGK menekankan bahwa tidak hanya jumlah nan perlu dicukupi tetapi kualitas air nan kita minum juga krusial untuk diperhatikan.
“Hasil penelitian IHWG FKUI mencatat bahwa banyak masyarakat Indonesia -- dewasa maupun anak-anak -- tetap kurang minum. Itu sebabnya perlu edukasi terus menerus untuk mengingatkan pentingnya konsumsi air dalam jumlah nan cukup disesuaikan dengan usia dan aktivitas agar tubuh dapat berfaedah secara optimal,” jelasnya.
Pada umumnya, tambah dr. Diana, kebutuhan air minum dalam sehari sekitar 8 gelas alias dua liter air minum.
“Nah, sekarang nan tidak kalah krusial juga memperhatikan kualitas air minum nan dikonsumsi. Air minum nan baik dan berbobot adalah air nan tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, serta bebas dari cemaran dan kontaminan. Oleh lantaran itu dalam menjalankan aktivitas apapun dalam keseharian, tubuh kita memerlukan asupan cairan dengan jumlah nan cukup serta memperhatikan kualitas airnya,” tambahnya.
Hydration Science Consultant Danone-AQUA, dr. Tria Rosemiarti, Dipl in Nutrition menjelaskan “Air minum nan berbobot kudu berasal dari sumber nan terpilih, terlindungi dan terjaga kemurniannya. Untuk itu, diperlukan beragam upaya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di sekitar sumber air termasuk memberdayakan organisasi di sekitarnya agar kualitasnya selalu terjaga.”
“AQUA nan berasal dari sumber mata air pegunungan seperti nan diproduksi Pabrik AQUA Berastagi nan terletak di kaki gunung Sibayak ini telah memenuhi syarat sebagai air minum nan berbobot dan dapat dikonsumsi secara berkala,” tambah dr Tria Rosemiarti.
Dalam aktivitas di Berastagi, masyarakat nan datang berkesempatan untuk berkonsultasi secara langsung dengan dan para mahir nan datang mengenai hidrasi sehat dan gizi seimbang serta beragam langkah praktis nan perlu mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.