ARTICLE AD BOX
Surabaya (beritajatim.com) – Shihan Sathosi Yui memberikan penghargaan Dan-IV kehormatan pada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf. Gelar penghargaan ini diberikan pada Farid Makruf atas dedikasinya terhadap perkembangan karate di Indonesia.
Presiden Perkumpulan Kyokushinkai Indonesia Dr. KPHA. Tjandra Sridjaja Pradjonggo SH., MH. dalam sambutannya mengatakan, sejak meninggalnya pembimbing besar ialah Hanshi Nardi kurang lebih 14 tahun lalu, perkembangan kyokushinkai Indonesia disadari banyak mengalami kekurangan baik dari segi teknik maupun tradisi karate.
” Sehingga kami berupaya untuk bisa mendapatkan persetujuan dan berkenan Shihan Sathosi Yui ke Indonesia untuk memberikan training pada karateka nan ada dan dengan segala kesulitan akhirnya bisa didatangkan. Penganugerahan DAN Kehormatan oleh Shihan Sathosi Yui adalah nan kedua sejak pembimbing besar kami memberikan DAN kehormatan pertama adalah kepada Mayjen. TNI. Wijoyo Suyono selaku pangdam V/Brawijaya ketika itu, nan sudah 50 tahun lalu. nan kedua, dan bakal dilaksanakan pada hari ini ialah penganugerahan DAN-IV kehormatan pada Mayjen TNI. Farid Makruf,” ujar Tjandra, Minggu (19/11/2023).
BACA JUGA:Cabuli Gadis 14 Tahun, Seorang Pria di Sampang Diamankan
Lebih lanjut Tjandra mengatakan, pihaknya mengusulkan dan memutuskan untuk memberikan penghargaan pada Pangdam V/Brawijaya DAN-IV bukan asal-asalan, perihal itu berasas pada apa nan dilihat, didengar dan diketahui atas Kepemimpinan Pangdam V/Brawijaya sejak datang dan menjabat di Jawa Timur (Jatim).
” Pada kesimpulannya bahwa beliau adalah sosok nan rendah hati, luar biasa. Beliau adalah tentara tulen, tentara nan betul betul tentara tegas, berani bersikap dan selalu mengedepankan hukum. Inilah nan kita hormati sehingga diusulkan untuk mendapatkan DAN-IV kehormatan. Diharapkan menjadi angan dan Doa kita semua agar kedepan Mayjen TNI Farid Makruf tidak hanya memberikan pengabdian pada masyarakat Jatim saja tetapi dengan penuh minta dan Doa dapat berkesempatan memberikan pengabdian untuk seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah angan dan angan kita, Semoga dikabulkan oleh Tuhan YME, Amin ,” ujar Tjandra.
Tjandra menambahkan, dia selalu mengingat pesan almarhum Guru Besar dia nan pernah mengatakan, bahwa karate itu adalah semi militer lantaran didasari kedisiplinan keras nan ditanamkan oleh lantaran itu latihan karate kudu didasari kedisiplinan dan ini juga mau dia sampaikan pada ketua-ketua kyokushinkai dimana saja bahwa latihan karate dasarnya adalah disiplin keras tanpa disiplin keras itu adalah sia-sia.
“Guru kami pun mengatakan, seseorang nan terlatih, tidak bakal mudah untuk menjadi pengkhianat dibandingkan orang nan tidak terlatih. Oleh lantaran itu angan kita semua, dengan dasar karate kita bisa memperkokoh persatuan kita dalam lingkup persatuan Berbangsa dan Bernegara,” ujarnya Tjandra Sridjaja.
BACA JUGA:Gresik United Kalah, Massa Suporter Ricuh dengan Polisi
Sementara Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengucapkan terimakasih pada Shihan Tjandra Sridjaja nan telah memberikan sabuk kehormatan DAN-IV. Bagi Pangdam V/Brawijaya besar tanggungjawab nan diberikan atas penganugerahan kepada dirinya lantaran dengan sabuk kehormatan DAN-IV ini, berfaedah dirinya memikul tanggung jawab nan besar.
” Ini adalah ujian bagi saya, bukan hanya kebanggaan tetapi sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab nan besar. Mengapa begitu? Karena sejak muda saya sudah tidak asing dengan karate , saya lahir dan besar dari Kopasus saya dibesarkan dari satuan baret merah nan pertumbuhannya didasari pertempuran. Jadi saya tidak asing dengan bela diri, jika dalam pencak silat saya menganut merpati putih, tetapi dalam bagian bela diri saya menganut karate saya menyelesaikan training karate 2005 aliran inkai sampai DAN-I pada saat sebagai komandan batalyon 32. Pada waktu itu pembimbing saya adalah Adven Bangun. Setelah itu saya dituntut untuk menyelesaikan DAN-II bakal tetapi lantaran ada penugasan saya tidak sempat mendalami karate,” ujar Pangdam V/Brawijaya.
Pada saat sekarang lanjut Pangdam, pada saat Tjandra menawarkan DAN-II dirinya bersedia tetapi kemudian disampaikan bahwa Shihan Sathosi Yui menyetujui memberikan DAN-IV kehormatan dan tentu ini bagi Pangdam suatu perihal nan lebih berat lagi.
BACA JUGA:Elf Wisatawan Terbakar di Jalan Plaosan Poncol Magetan
” Mari kita ambil faedah dari karate, karate adalah keahlian tangan kosong kenapa saya senang dengan keahlian tangan kosong lantaran sama dengan filosofi Kopasus Indonesia. Pada pertempuran terakhirnya maka kudu bisa menggunakan instrumen di tubuhnya untuk pertempuran terakhir. Kalau semua peluru sudah habis, semua senjata sudah tidak ada maka seluruh personil ditubuhnya kudu bisa digunakan untuk menaklukkan musuh. Untuk itu saya menyukai bela diri,” ucapnya. (Uci/Aje)
Baca buletin lainnya di Google News alias langsung di laman Indeks