Mimisan pada Anak, Kenali Penyebab dan Penanganannya

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Mimisan adalah pendarahan dari jaringan di dalam selaput lendir hidung nan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Istilah medis untuk epistaksis adalah epistaksis.  Mimisan memang tampak menakutkan, tetapi biasanya bukan merupakan masalah serius. Mimisan sering terjadi pada anak-anak usia 3 hingga 10 tahun.

Kebanyakan epistaksis pada anak terjadi di bagian depan hidung dekat lubang hidung. Bagian ini mempunyai banyak pembuluh darah mini nan dapat dengan mudah rusak. Mimisan lebih sering terjadi di wilayah beriklim kering. Ini juga lebih sering terjadi saat cuaca kering lantaran dapat menyebabkan hidung.

Di sini, Mums bakal diajak mengeksplorasi lebih jauh seputar penyebab dan penanganan epistaksis pada anak.

Apa Penyebab Mimisan Pada Anak?

Ada beberapa penyebab umum di kembali epistaksis pada anak:

  • Udara kering: Udara dalam ruangan nan panas alias suasana kering merupakan penyebab paling umum dari epistaksis pada anak-anak. Ini lantaran udara kering dapat mengiritasi dan mengeringkan selaput hidung.
  • Mengorek hidung: Anak mini belum bisa membersihkan alias mengorek hidung dengan hati-hati. Padahal mengorek hidung dapat mengiritasi hidung dan membikin pembuluh darah rentan mengalami pendarahan.
  • Trauma: Ketika seorang anak mengalami cedera pada hidung, dia bisa mulai mengalami mimisan. Sebagian besar epistaksis akibat trauma bukanlah masalah serius, tetapi Mums kudu segera mencari perawatan medis jika Mums tidak dapat menghentikan pendarahan setelah 10 menit alias cemas dengan cederanya secara keseluruhan.
  • Pilek, alergi, alias jangkitan sinus: Masalah kesehatan apa pun nan disertai indikasi hidung tersumbat dan iritasi dapat memicu mimisan.
  • Infeksi bakteri: Infeksi kuman dapat menyebabkan area kulit nan terpengaruh menjadi sakit, merah, dan berkerak di bagian dalam hidung dan di bagian depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan pendarahan.
  • Dalam kasus nan jarang terjadi, epistaksis disebabkan oleh masalah nan berangkaian dengan pembekuan darah alias pembuluh darah nan tidak normal.

Apa nan Harus Dilakukan Saat Anak Mimisan

Melihat buah hati tercinta epistaksis tentunya membikin Mums sedikit khawatir. Namun, jangan sampai terlalu mengekspresikan kepanikan Mums lantaran dikhawatirkan bakal menyebabkan anak ikut panik dan takut. Usahakan untuk tetap tenang dan lakukan langkah berikut:

  • Yakinkan anak agar tetap tenang.
  • Mintalah anak duduk tegak di bangku alias di pangkuan Mums, lampau miringkan kepalanya sedikit ke depan.
  • Jangan biarkan anak bersandar lantaran dapat menyebabkan darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan, nan terasa tidak lezat dan dapat menyebabkan tersedak, batuk, alias muntah.
  • Jepit perlahan bagian lunak hidung tepat di bawah tonjolan tulang dengan tisu alias waslap bersih.
  • Pertahankan tekanan pada hidung selama sekitar 10 menit. Jika Mums berakhir menjepit terlalu cepat, pendarahan bisa terjadi lagi.
  • Biarkan anak rileks beberapa saat setelah mimisan. Hindari meniup hidung, mengorek, alias menggosok, dan memperlakukan hidung dengan kasar 

Kapan Perlu Menghubungi Dokter

Meskipun epistaksis pada anak seringkali bukan masalah serius, tetapi krusial untuk menghubungi master jika anak:

  • Sering mimisan
  • Mungkin memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya
  • Mudah memar
  • Mengalami pendarahan dahsyat akibat luka ringan alias pendarahan dari tempat lain, seperti gusi
  • Baru-baru ini mulai minum obat baru
  • Anak merasa pusing alias lemas
  • Anak epistaksis setelah terjatuh alias terbentur di kepala.

Bisakah Mimisan Dicegah?

Karena sebagian besar epistaksis pada anak disebabkan oleh mengorek hidung alias iritasi akibat udara kering nan panas, beberapa tip sederhana berikut dapat membantu anak menghindarinya:

  • Jagalah agar kuku anak tetap pendek untuk mencegah cedera akibat mengorek hidung.
  • Jaga kelembapan bagian dalam hidung anak dengan semprotan alias gel hidung saline. Mums juga bisa mengoleskan petroleum jelly alias salep antibiotik dengan lembut di sekitar lubang hidung.
  • Jalankan humidifier di bilik tidur anak alias jika udara di rumah kering. Jaga kebersihan mesin untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Pastikan anak memakai perangkat pelindung diri saat berolahraga alias aktivitas lain nan dapat menyebabkan cedera hidung.

Akhir kata, Mums tidak perlu cemas jika si mini mimisan. Cobalah tetap tenang dan lakukan nan terbaik untuk menghentikan epistaksis anak. Jika epistaksis berulang alias membikin Mums khawatir, jangan ragu untuk membawa si mini ke dokter.

Sumber:

Healthline.com. Nosebleeds-in-children

Kidshealth.org. Nose-bleed

Nationwidechildrens.org. Nosebleeds

Hopkinsmedicine.org. Nosebleeds

Selengkapnya
Sumber Gue Sehat
Gue Sehat