Mengenal Karapan Sapi, Tradisi Unik Khas Madura Kampung Asal Mahfud MD

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

https: img.okezone.com content 2023 10 25 406 2908308 mengenal-karapan-sapi-tradisi-unik-khas-madura-kampung-asal-mahfud-md-FAREZ57x91.jpg Karapan sapi di Stadion Karapan Sapi RP Moh Noer, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. (Foto: ANTARA/Moch Asim)

PULAU Madura di Jawa Timur nan merupakan kampung asal Menko Polhukam nan juga calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD, punya beragam tradisi budaya. Salah satu nan paling unik adalah Karapan Sapi.

Pacuan sapi ala Madura ini sangat seru dan selalu menyedot banyak perhatian tiap kali digelar. Bahkan menarik minat wisatawan.

Mahfud MD telah secara resmi diumumkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) nan mendampingi Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dalam kontes Pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) itu sudah terdaftar menjadi cawapres berbareng Capres Ganjar Pranowo di KPU pada Kamis 19 Oktober 2023.

Lahir di Sampang, Madura pada tanggal 13 Mei 1957, Mahfud mempunyai pengalaman dalam beragam kedudukan kunci selama karirnya. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama periode 2008-2013 dan juga menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 2000-2001. Namun, sebagian besar keterkenalannya didapat dari perannya sebagai staf pengajar dan Guru Besar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UII) di Yogyakarta sejak tahun 1984.

Di UII, Mahfud MD aktif mengajar beragam mata kuliah, termasuk Politik Hukum, Hukum Tata Negara, Negara Hukum, dan Demokrasi. Selain menjadi pengajar, dia juga berkedudukan sebagai pembimbing dalam penulisan tesis dan disertasi mahasiswa.

Berbicara tentang tempat kelahiran Mahfud MD, ialah Madura, ada tradisi unik dari Pulau Madura nan sudah dikenal banyak orang.

Mahfud MD

Suku Madura adalah golongan etnis nan tinggal di Madura, Jawa Timur, dan mereka tetap ada hingga saat ini. Kelompok ini mempunyai sejumlah tradisi nan sangat unik dan tetap dilestarikan. Tradisi-tradisi unik ini sering menjadi daya tarik bagi para visitor nan mengunjungi Madura.

Salah satunya adalah karapan sapi. Karapan Sapi adalah perlombaan pacuan sapi nan merupakan warisan unik dari suku Madura. Setiap tahun, dalam rangka memperingati budaya Madura, tradisi ini diselenggarakan pada bulan Agustus alias September.

Lalu, lomba ini mencapai puncaknya pada akhir September alias Oktober dalam final nan biasanya diadakan di mantan ibu kota, Pamekasan, dengan tujuan bersaing untuk memenangkan piala gubernur nan sebelumnya dikenal sebagai piala gubernur.

 BACA JUGA:

Asal-Usul Istilah Karapan

Karapan Sapi adalah salah satu corak seni, olahraga, alias permainan tradisional nan secara rutin dilaksanakan oleh masyarakat Pulau Madura. Terdapat dua jenis mengenai asal-usul kata "Kerapan" alias "Karapan," seperti nan disampaikan oleh situs Kemdikbud.

 

Karapan sapi (Sindonews)

Pertama, istilah "Kerapan" mungkin berasal dari kata "Kerap" alias "Kirap," nan berfaedah proses berangkat alias pelepasan bersama-sama alias secara berkelompok. Versi kedua menyatakan bahwa "Kerapan" mungkin berasal dari kata Arab "Kirabah," nan berfaedah persahabatan.

Dalam perlombaan ini, sepasang sapi menarik kereta kayu tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut. Pasangan sapi ini diperlombakan dalam balapan kecepatan melawan pasangan sapi lainnya. Biasanya, trek pacuan mempunyai panjang sekitar 100 meter, dan lomba berjalan selama sekitar sepuluh detik hingga satu menit.

Follow Berita Okezone di Google News

Selengkapnya
Sumber Okezone
Okezone