ARTICLE AD BOX
Beras merupakan makanan pokok bagi lebih dari separuh populasi dunia. Beras terbagi menjadi beberapa jenis dan beras putih paling banyak dikonsumsi dan disukai banyak orang. Bagi kebanyakan orang, nasi paling nikmat jika dikonsumsi dalam keadaan panas. Sayangnya, mengonsumsi nasi panas sebenarnya kurang baik untuk orang dengan diebetes. Mengapa? Dibanding nasi nan sudah dingin, nasi panas mempunyai indeks glikemik lebih tinggi dan dan lebih mungkin menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Cek yuk kebenaran tentang nasi panas lebih tinggu gula dan gimana orang dengan glukosuria sebaiknya mengonsumsi nasi.
Fakta Nutrisi dan Jenis Nasi Putih
Satu cangkir nasi putih mengandung lebih dari 200 kalori, sekitar 4 gram protein, 44 gram karbohidrat, dan kurang dari 1 gram serat. Jumlah ini kira-kira setara dengan tiga pangkas roti tawar.
Nasi putih memang mengandung nutrisi lain, seperti magnesium, fosfor, mangan, selenium, unsur besi, masam folat, thiamin, dan niacin. Nasi putih juga rendah serat dan lemak.
Ada banyak jenis beras dan mempunyai kualitas nan berbeda antara jenis satu dan nan lainnya. Lalu, jenis mana nan paling sehat?
- Beras hitam: Jenis beras ini termasuk susah ditemukan, tetapi menjadi jenis beras paling berkualitas. Alasannya, beras hitam mempunyai nutrisi nan paling bagus, kaya serat, dan antioksidan.
- Beras liar: Beras ini berasal dari Amerika dengan karakter mempunyai bulir nan lebih panjang dan kenyal. Ini adalah jenis beras nan paling baik untuk kolesterol dan pencernaan.
- Beras merah: Beras merah tinggi kandungan vitamin B, seng, dan magnesium. Ini juga tinggi serat, nan membantu menstabilkan gula darah dan meningkatkan rasa kenyang.
Sayangnya, beras putih tidak termasuk salah satu beras terbaik. Alasannya, beras putih telah melalui serangkaian proses untuk menghilangkan kulit dan dedak, nan merupakan tempat sebagian besar nutrisi ditemukan. Teksturnya lebih lembut, tetapi kurang bergizi, kurang serat, dan mempunyai indeks glikemik lebih tinggi.
Amankah Nasi Putih dan Diabetes?
Nasi putih kerap dianggap sebagai musuh pengidap diabetes. Ya, banyak orang percaya makan nasi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan sigap sehingga perlu dihindari oleh penderita diabetes.
Nasi putih tergolong makanan dengan indeks glikemik tinggi. Artinya, glukosa dalam nasi putih mudah dicerna dan dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, nan membuatnya perlu dihindari oleh pengidap diabetes.
Meskipun begitu, bukan berfaedah pengidap glukosuria kudu betul-betul menghindari nasi. Orang dengan glukosuria tetap bisa mengonsumsi nasi dengan aman, asalkan membatasi porsinya. Selain itu, ada baiknya memilih nasi nan sudah didinginkan daripada nasi nan baru matang.
Mengapa Nasi Panas Lebih Tinggi Gula?
Nasi nan baru matang mempunyai kandungan karbohidrat nan sama dengan nasi mentah. Nasi nan tetap panas juga mempunyai kandungan air nan lebih tinggi, nan membikin molekul patinya lebih mudah terurai dan mudah diserap tubuh. Karena kandungan patinya sigap terserap tubuh, ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Sebaliknya, nasi nan didinginkan terlebih dulu mengalami perubahan molekul pati dan mempunyai lebih banyak pati resisten nan dapat dicerna secara perlahan di dalam tubuh dan tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah nan signifikan. Dengan kata lain, indeks glikemik nasi dingin lebih rendah daripada nasi panas.
Karena argumen ini, pengidap glukosuria disarankan untuk tidak mengonsumsi nasi nan baru dimasak. Sebaliknya, mereka disarankan membiarkan nasinya beberapa saat hingga dingin. Setelah itu, bisa langsung dikonsumsi alias dipanaskan kembali sebelum dikonsumsi.
Saat mendinginkan nasi, pastikan Anda membiarkan nasi pada suhu bilik selama beberapa menit saja. Sebab, mendiamkan nasi pada suhu bilik dalam jangka waktu nan terlalu lama bakal membikin spora berkecambah dan berkembang biak. Spora ini bakal memproduksi racun nan jika dimakan bakal memicu muntah-muntah dan diare.
Kesimpulannya, nasi panas bukannya mempunyai lebih banyak gula, melainkan indeks glikemik nan lebih tinggi. Ini lantaran kandungan pati dalam nasi panas lebih mudah dicerna dan diserap dalam darah sehingga memicu lonjakan gula darah. Sebaliknya, nasi dingin lebih baik untuk pengidap glukosuria lantaran mempunyai lebih banyak pati resisten nan lambat dicerna sehingga tidak memicu peningkatan gula darah nan signifikan.
Sumber:
Jstage.jst.go.jp. Rice for Global Nutrition
Health.com. Is-white-rice-healthy
Sugarfit.com. Experiment-fresh-rice-vs-cooled-and-reheated-rice/