ARTICLE AD BOX
Ada dua kondisi kelahiran bayi berasas usia kehamilan saat dilahirkan, yaitu bayi nan dilahirkan cukup bulan, dan bayi prematur. Bayi prematur dilahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, jadi bisa di minggu ke 34, ke 31 alias apalagi tetap di minggu 20-an. Usia kehamilan nan cukup bulan sampai bayi dilahirkan adalah antara 38-40 minggu.
Bayi prematur mempunyai kondisi unik di mana sebagian besar perkembangkannya tetap belum sempurna, dan belum siap sepenuhnya hidup di luar rahim. Oleh lantaran itu bayi prematur memerlukan perawatan intensif, alias perawatan di NICU. Tapi apakah semua bayi prematur sama? Tentu saja tidak, di tulisan ini bakal dijelaskan empat perbedaan kondisi bayi prematur.
Penyebab bayi lahir prematur
Kelahiran bayi prematur dapat disebabkan oleh beragam aspek baik dari Mums alias janin. Berikut beberapa penyebab prematur nan paling sering ditemui:
1. Infeksi selama kehamilan
Beberapa jenis jangkitan nan menyerang ibu mengandung bisa menyebabkan persalinan prematur. Infeksi nan sering memicu persalinan prematur adalah jangkitan pada sistem reproduksi dan saluran kemih. Bakteri penyebab jangkitan jika mencapai rahim dapat mengeluarkan substansi nan dapat melemahkan selaput di sekitar kantong amniotik sehingga menyebabkan ketuban pecah dini.
2. Gaya Hidup Mums
Ibu mengandung nan mempunyai style hidup tidak sehal dan bersambung saat mengandung juga menjadi aspek nan persalinan prematur, misalnya:
- Merokok
- Mengkonsumsi alkohol dan obat terlarang
- Makan makanan tidak sehat dan kurang bernutrisi
- Memiliki aktifitas bentuk nan berat
3. Memiliki riwayat penyakit sebelum hamil
Ibu mengandung nan mempunyai riwayat pernyakit seperti diabetes, hipertensi, alias anemia berat, lebih memungkinkan untuk mempunyai akibat tersebut. Oleh lantaran itu, ibu mengandung dengan riwayat penyakit nan berisiko kudu melakukan pemeriksaan kehamilan lebih sering ke dokter.
Empat Kondisi Bayi Prematur
Kondisi bayi nan dilahirkan prematur, dibedakan menurut usia kehamilan ibu saat persalinan. Semakin muda usia prematuritasnya, semakin tinggi pula akibat komplikasinya. Dalam bumi medis, prematuritas dibedakan menjadi:
1. Extreme Prematurity
Bayi nan lahir sebelum usia kehamilan mencapai 28 minggu dikatakan mempunyai kondisi prematur ekstrem. Menurut data, hanya ada sekitar kurang dari 1% bayi nan lahir dengan kondisi ini. Biasanya golongan bayi nan lahir dengan prematuritas ekstrem memiliki komplikasi nan sangat banyak lantaran sebagian besar organnya belum berkembang, terutama paru-parunya. Bayi dengan prematuritas ekstrem biasanya memerlukan banyak support oksigen dan perangkat mekanis untuk membantu pernapasannya, dan memerlukan obat untuk mematangkan paru-parunya.
Dari ukurannya, bayi dengan prematuritas ekstrem mempunyai berat badan nan sangat kecil, apalagi kurang dari 1000 gram (1 kg) karena kadar lemaknya sangat sedikir. Kulitnya berkerut dan terlihat sangat tipis, matanya selalu tertutup. Mereka juga biasanya sering tidak bisa menangis dan kudu diberi makan dengan menggunakan infus untuk membantu tumbuh kembangnya.
Bayi dengan kondisi ini kudu menjalani perawatan di NICU bermiggu-minggu apalagi berbulan-bulan, sampai mencapai berat badan nan aman. Selama perawatan bayi tetap mempunyai akibat kematian tinggi. Misalnya, lebih dari 90% bayi sangat prematur nan lahir kurang dari 28 minggudi negara berpendapatan rendah meninggal dalam beberapa hari pertama kehidupannya, namun kurang dari 10% bayi sangat prematur meninggal di negara berpendapatan tinggi.
2. Very Pereterm
Bayi ini disebut sangat prematur lantaran lahir di usia kehamilan antara 28 hingga kurang dari 32 minggu. Kabar baiknya adalah lebih dari 95% bayi nan sangat prematur dapat memperkuat hidup. Meskipun bayi-bayi ini tetap sangat belum dewasa dan mungkin menghadapi masalah kesehatan nan serius, kebanyakan dari mereka pulih dari kelahiran prematur dengan sedikit akibat jangka panjang.
Bayi nan sangat prematur mempunyai kulit tipis dengan pembuluh darah nan terlihat, dan terdapat banyak peralatan medis untuk menunjang hidupnya di NICU. Meski bayi ini tetap tergolong kecil, namun bayi sudah mempunyai sedikit persediaan lemak pada tubuhnya walaupun tetap kudu diberikan ASI melalui pipa nan dimasukan ke hidung alias mulut menuju peruntnya untuk makan.
Bayi ini sudah bisa menangis, bergerak lebih banyak, membuka mata dan terjaga untuk waktu nan cukup lama. Namun, bayi dengan kondisi ini tetap memungkinkan untuk mempunyai komplikasi nan banyak dan tetap memerlukan perawatan medis lebih lanjut. Bayi ini juga tetap mungkin untuk mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
3. Moderate Prematurity
Prematur moderat alias sedang andaikan kelahiran terjadi antara usia kehamilan 32 dan kirang dari 34 minggu. Meskipun bayi nampak lebih mini dibandingkan bayi cukup bulan, bayi prematur sedang terlihat sangat mirip dengan bayi nan lahir di tahap prematur akhir. Mereka tidak lagi mempunyai kulit tipis dan kekurangan lemak tubuh seperti nan dimiliki bayi prematur. Biasanya beratnya antara sekitar 1,3 sampai 2,2 kg.
Bayi prematur sedang memerlukan waktu [erawatan NICU lebih singkat, biasanya hanya beberapa minggu, sampai bayi mencapai tahapan tumbuh kembang seperti bayi nan dilahirkan di usia kehamilan 36 minggu.
4. Late Prematurity
Bayi prematur akhir lahir pada usia kehamilan antara 34 minggu 0 hari, dan 36 minggu 6 hari. Meskipun sudah dekat dengan persalinan nan cukup bulan, bayi-bayi prematur akhir mempunyai tingkat akibat kematian dan mengalami masalah kesehatan nan lebih tinggi dibandingkan bayi cukup bulan alias usia kehamilan 37 minggu alias lebih. masalah utama umumnya berangkaian dengan ketidakmatangan fisiologis dan metabolik mereka, meskipun ukuran dan berat bayi sering kali sama dengan bayi cukup bulan.
Referensi:
WHO. Preterm birth
Verywellfamily.com. What-is-a-very-premature-baby
Verywellfamily.com. What-is-a-moderately-preterm-baby