ARTICLE AD BOX
Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya punya langkah tersendiri untuk melestarikan bahasa Jawa, ialah dengan video animasi berjulukan Aksara Swara.
Ketua tim CTRL+S, Cendikia Queendita Karmadi menjelaskan bahwa video animasi ini mempunyai lama 5 menit nan memadukan dengan apik budaya Jawa bakal warisan tradisional dan teknologi modern nan canggih.
Aksara Swara, lanjut dia, diciptakan lewat karya nan menggugah, membujuk penonton merenung tentang perpaduan selaras antara tradisi dan teknologi dalam budaya sakral Indonesia.
Di situ, tim mengenalkan sejumlah tokoh utama nan mewakili beragam generasi masyarakat. Di antaranya, ada Pak Kusno, seorang mahir bahasa Jawa nan bijak, dan Sri, seorang mahasiswa berprestasi nan bersemangat.
“Kemudian Budi, seorang siswa nan mengalami Autism Spectrum Disorder (ASD) nan menambahkan dimensi kemanusiaan dalam cerita ini,” ujar Queen, ditulis Minggu (15/10/2023).
Pemilihan tokoh utama nan mengalami ASD ini didasari pengalaman pribadi personil tim nan mempunyai sahabat dengan kondisi ASD. Queen menjelaskan, perseorangan itu kerap mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan kawan sebaya mereka.
“Seperti Budi nan mempunyai tantangan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya, tetapi semangatnya untuk belajar sangat tinggi,” ujarnya.
Dalam cerita, dikisahkan emosi kekhawatiran nan dirasakan oleh Pak Kusno, seorang pembimbing bahasa Jawa nan sejenak lagi bakal memasuki masa pensiun. Ia merasa prihatin dengan kurangnya minat siswa saat ini dalam mempelajari bahasa Jawa.
Meskipun demikian, Pak Kusno tetap mempertahankan semangatnya untuk mengajar tanpa terkecuali, dengan konsentrasi unik pada Budi.
BACA JUGA:
Bentrok Massal di Sampang Ditanggani Polda Jatim
Menanggapi semangat nan tulus dari Pak Kusno dalam upayanya bakal kemauan untuk belajar dari Budi, seorang mahasiswa berjulukan Sri telah mengambil langkah berani dengan mengangkat kejadian ini sebagai inspirasi untuk lomba nan dia ikuti.
Ia berkeinginan untuk membentuk sebuah aplikasi permainan pendidikan. “Dengan kehadiran gim edukatif nan inovatif ini, kami percaya bahwa upaya untuk menjaga kelestarian bahasa Jawa bakal semakin diperkuat dan berkelanjutan,” katanya. [ipl/but]
Baca buletin lainnya di Google News alias langsung di laman Indeks