Madu Pahit Baik untuk Obat Diabetes? Cek Faktanya!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Diabetes melitus merupakan sindrom metabolik nan dianggap sebagai salah satu penyakit nan menakut-nakuti jiwa dalam dua dasawarsa terakhir. Diabetes tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Sayangnya, sebagian masyarakat percaya bahwa glukosuria bisa sembuh sehingga melakukan beragam upaya, termasuk terapi di luar medis.

Banyak orang dengan glukosuria mencoba terapi non medis dan mengonsumsi obat-obatan nan belum teruji secara ilmiah, termasuk obat herbal nan belum teruji. Salah satu bahan alami nan disbeut-sebut bisa menyembuhkan glukosuria adalah madu pahit. Bagaimana kebenaran sebenarnya?

Mengenal Madu Pahit

Madu umumnya mempunyai rasa manis. Tapi, berbeda dengan madu pahit. Madu nan didapatkan dari pohon Arbutus ini memang mempunyai rasa pahit.

Madu pahit alias madu Arbutus merupakan salah satu jenis madu nan dihasilkan oleh lebah nan menyantap serbuk sari kembang Arbutus nan disebut juga Pohon Stroberi, lantaran corak dan warna buahnya mirip dengan stroberi. Tanaman ini merupakan tanaman unik wilayah Mediterania dan tersebar luas terutama di Yunani, Italia dan Portugal.

Madu unik wilayah Mediterania ini mempunyai warna gelap dan rasa karamel nan pahit. Namun, tidak seperti rasanya nan mengejutkan, faedah madu ini diklaim sangat baik.

Madu pahit mengandung masam homogentisat, nan dikenal mempunyai pengaruh menguntungkan bagi kesehatan selama beratus-ratus tahun digunakan sebagai obat tradisional di dunia. Sifat antioksidan dan antibakteri pada madu memang sudah banyak diketahui, namun berkah komponennya, madu Arbutus dianggap nan mempunyai faedah paling ampuh.

Inilah 4 faedah utamanya:

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh lantaran sumber Vitamin C. Tingginya kandungan antioksidan menjadikannya sekutu terbaik melawan radikal bebas dalam tubuh juga.

  • Menambah daya tanpa meningkatkan kadar gula dalam darah secara berlebihan. Oleh lantaran itu, madu juga direkomendasikan sebagai pengganti pengganti gula alias apalagi madu biasa bagi penderita glukosuria alias siapa pun nan menginginkan pilihan nan lebih sehat daripada gula.

  • Jika dikonsumsi mentah dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan dan jangkitan rongga mulut. Sifat anti-inflamasi dan anti-bakterinya membantu pemulihan dari peradangan alias infeksi. Ingat, tidak ada nan bisa menggantikan terapi medis jika diperlukan.

  • Kaya probiotik sehingga berfaedah mengatasi masalah pencernaan dan peradangan usus.

Penelitian tentang Madu Pahit untuk Terapi Diabetes

Madu pahit dikatakan dapat menjadi pengganti gula untuk orang glukosuria lantaran tidak meningkatkan kadar gula darah. Penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui potensi anti-diabetes madu pahit, baik penelitian di laboratorium maupun uji binatang.

Dari penelitian diketahui bahwa madu pahit mengandung seng dan tembaga nan lebih tinggi, sedangkan logam berat seperti timbal, nikel, dan kadmium berada di bawah pemisah deteksi, sehingga cukup aman.

Studi antidiabetik in vitro nan dilakukan pada tikus Wistar betina nan dibuat glukosuria menunjukkan penurunan nan signifikan secara statistik pada kadar glukosa darah puasa dibandingkan dengan tikus glukosuria nan tidak diobati.

Selain itu, kadar kolesterol baik HDL juga meningkat disertai penurunan kolesterol jahat LDL, trigliserida, maupun kolesterol total. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa madu pahit berpotensi menurunkan kadar kadar gula darah puasa pada tikus glukosuria dan beragam kelainan biokimia dan histopatologi nan berasosiasi dengan glukosuria melitus.

Penelitian lain dilakukan pada obesitas sentral, nan merupakan aspek akibat sindrom metabolik nan mempunyai akibat penyakit penyerta klinis seperti glukosuria tipe-2, hipertensi, dislipidemia, penyakit kardiovaskular, dan NAFLD (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease).

Banyak penelitian menunjukkan potensi konsumsi madu dalam meningkatkan parameter mengenai obesitas sentral. Namun, belum ada penelitian nan dilakukan dengan menggunakan madu pahit. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kadar total flavonoid, alkaloid, tanin, gula pereduksi dan gula total nan terkandung dalam madu sambiloto, tanaman nan juga mempunyai rasa pahit. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi madu sambiloto selama 1 bulan bisa menurunkan lingkar pinggang secara signifikan, sedangkan berat badan tidak mengalami perubahan signifikan. Madu pahit mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, gula pereduksi dan efektif menurunkan berat badan serta memperbaiki parameter nan berasosiasi dengan obesitas sentral seperti meningkatkan kegunaan hati dan ginjal serta dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.

Kedua penelitian ini tetap dalam skala mini sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Jika Diabestfriends berencana mengonsumsi madu pahit, pastikan berkonsultasi dengan master dan tidak menghentikan pengobatan glukosuria begitu saja.

 Referensi:

NCBI.nlm.nih.gov. In vitro and in vivo antidiabetic activity of bitter honey in streptozotocin-nicotinamide-induced diabetic Wistar rats

Repository.unhas.ad.id. One Month Consumption of Bitter Honey Improves Central Obesity Related Parameters.

Oliveslife. 4-incredible-benefits-of-bitter-honey-arbutus

Selengkapnya
Sumber Gue Sehat
Gue Sehat