ARTICLE AD BOX

Sumenep, mediajatim.com — Madrasah Aliah Negeri (MAN) Sumenep meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa (17/10/2023).
Kepala MAN Sumenep Hairuddin mengatakan, penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2023 ini merupakan bukti bahwa madrasah kami melestarikan lingkungan nan sehat dan bersih.
Di MAN Sumenep, kata Hairuddin, memang punya kurikulum lingkungan khusus. Jadi di sekolah siswa juga belajar tentang lingkungan hidup, irit air dan listrik.
Jadi MAN Sumenep itu, lanjut Hairuddin, punya semboyan MAN Berseri, nan artinya, Bersih, Sehat dan Rindang.
“Kalau madrasah bersih, nan sehat ya kita para guru, siswa serta penduduk madrasah lainnya. Kalau madrasah hijau dan rindang, nan lezat ya kita. Begitu juga sebaliknya,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (24/10/2023).
Menurut Hairuddin, penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional itu bukan tujuan prioritas nan mau dicapai MAN Sumenep. “Penghargaan itu memang penting, tapi bukan tujuan utama,” ujarnya.
Karena jika hanya penghargaan nan menjadi orientasi, lanjut Hairuddin, setelah penghargaan didapatkan, maka kebiasaan nan tidak baik bakal kembali ke pengaturan awal.
Hairuddin menambahkan bahwa di MAN Sumenep punya program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Ada juga penggunaan toilet sistem SKS, ialah Siram Kencing Siram,” bebernya.
Melalui program BHBS ini, ujar Hairuddin, MAN Sumenep betul-betul melakukan pengendalian sampah dengan ketat.
Salah satu upaya untuk mengendalikan sampah di sekolah, tutur Hairuddin, kantin nan ada di lingkungan MAN Sumenep dilarang menjual minuman dalam corak bungkusan gelas alias botol plastik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir sampah, terutama sampah plastik nan susah terurai.
“Termasuk di kelas sudah disediakan galon berisi air bersih dan para siswa diwajibkan membawa gelas. Kalau mau membeli minuman semacam teh di kantin, mereka juga kudu membawa gelas sendiri,” paparnya.
Di samping pengendalian sampah, ujar Hairuddin, MAN Sumenep juga menganjurkan untuk selalu menanam dan merawat tumbuhan. Sebab, antara manusia dan lingkungan sekitar diperlukan hubungan simbiosis mutualisme.
“Bahkan kami punya rimba madrasah nan sejuk dan rindang, semua stakeholder bertanggung jawab merawatnya. Untuk menyiramnya, kita mengalirkan air jejak mandi alias wudu menuju tumbuhan nan ada di sekitar MAN,” pungkasnya.(mj21/faj)