ARTICLE AD BOX
JAKARTA, Koranmadura.com – Guna mempersiapkan izin dan prasarana Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Kementerian Perdagangan menggandeng Korean Testing Certification Institute (KTC) Korea Selatan untuk menggelar lokakarya (workshop) Sistem Manajemen Electric Vehicle Supply Equipment (EVSE) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
“Kementerian Perdagangan berkomitmen memastikan bahwa stasiun pengisian mengukur jumlah listrik nan dikonsumsi kendaraan secara akurat. Hal ini untuk memastikan transaksi nan setara dan transparan antara pengguna dan penyedia layanan,” terang Direktur Metrologi Sri Astuti dalam sambutan pembukanya.Lebih lanjut, seluruh bumi berupaya memerangi perubahan suasana dan meningkatkan kualitas udara.
Hal ini menyebabkan penggunaan kendaraan listrik semakin dipertimbangkan.Indonesia dengan jumlah masyarakat nan relatif besar dan ekonomi nan tetap bertumbuh menunjukkan minat untuk mempromosikan kendaraan listrik.
“Pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dan menetapkan sasaran mengambil kendaraan listrik di dalam negeri. Namun, prasarana nan diperlukan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik secaraluas, termasuk jaringan stasiun pengisian daya, tetap merupakan tantangan nan signifikan. Begitu pula halnya dengan prasarana metrologi legal,” ungkap Sri, seperti dilansir kemendag.go.id.
Lokakarya tersebut digelar dalam kerangka kerja sama International Standards Cooperation Program (ISCP). Ketua Tim Perencanaan, Analisa, dan Kemitraan Direktorat Metrologi Denny Tresna Seswara menyampaikan, kerja sama ISCP antara Indonesia dan Korea Selatan tersebut telah dimulai dari 2021 dan bakal berhujung di Desember tahun ini. Perwakilan KTC nan menangani program ISCP Sang-Hyub Choi, memaparkan mengenai program kerja sama di bagian metrologi legal nan saat ini telah berjalan antara Indonesia dan Korea Selatan. Korea Selatan telah memberikan training secara daring mengenai sistem manajemen Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) pada 2021.
“Setelah pandemi Covid-19 berlalu, kerja samadilanjutkan dengan program undangan untuk lima orang SDM metrologi legal dari Indonesia untuk mendapatkan training secara langsung dari master di Korea untuk topik Sistem Manajemen BDKT, serta mengadakan seminar bagi pemangku kepentingan Indonesia pada 2022. Tahun ini, sesuai permintaan Direktorat Metrologi, program undangan dan lokakarya mengangkat tema Sistem Manajemen EVSE,”ujar Choi.
Perwakilan KTC lainnya Jun-Young Park memaparkan mengenai program kerja sama lanjutan nan telah diajukan kepada Korea International Cooperation Agency (KOICA). Kerja sama ini bakal berkarakter lebih perincian dan komprehensif dalam mendukung pengembangan sistem manajemen EVSE di Indonesia melalui program undangan training serta support prasarana pengetesan EVSE di Direktorat Metrologi. Program nan sedang diusulkan tersebut senilai US$7 juta.
Sebagai langkah selanjutnya, Direktorat Metrologi didampingi KTC bakal mulai mempersiapkan survei pembukaan nan bakal dilakukan KOICA pada akhir 2023, untuk kerja sama nan bakal diimplementasikan pada 2025–2027 mendatang. Namun, KTC tetap bakal mempersiapkan program ISCP lanjutan di tahun depan untuk periode 2024–2026. Dengan demikian, kerja sama Indonesia-Korea tetap tetap berjalan selama KOICA menggelar studi kepantasan pada tahun depan. Lokakarya dihadiri 51 peserta nan berasal dari Kementerian Perdagangan, kementerian/lembaga lain, akademisi, pelaku upaya kendaraan listrik, produsen dan importir SPKLU. (Kunjana)