Jelang Pemilu, Polda Jatim Antisipasi Daerah Rawan Konflik

Surabaya (beritajatim.com) – Jelang Pemilu 2024 Polda Jawa Timur Polda Jatim sudah merencanakan beragam langkah antisipatif kemungkinan terjadinya konflik.

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, langkah antisipatif ini sebagai satu bentuk untuk memperlihatkan kesiapan seluruh abdi negara berbareng stakeholder menyikapi rumor isu nan kemungkinan timbul dalam setiap tahapan pemilu.

“Jadi ini corak ekspresi kita dalam menjamin terselenggaranya aktivitas pemilu tahun 2024 ini berjalan dengan aman,” kata Kapolda.

Dari tahun lampau sebanyak 268 bentrok sekarang tersisa 4 potensi bentrok dan pemetaan bakal terus berjalan setiap waktu. Karena eskalasi nan tidak bisa di prediksi tetapi dengan langka langka nan dilakukan oleh intelejen bekerja-sama dengan jejeran TNI mengetahui setiap waktu tentang rumor nan dihadapi.

“Untuk kerawanan tadi sudah digambarkan sebetulnya tahapan pasti berbeda beda sampai dengan kelak di puncak coblos bunyi kemudian penghitungan bunyi nan bakal terlihat tahapan tahapan itu jadi kita tidak bisa tentukan lagi lantaran semua berjuntai eskalasi nan kita hadapi di lapangan langsung,” jelas Kapolda.

Untuk letak nan rawan pihaknya tetap konsentrasi di wilayah Madura.

“Konsentrasi tentu ada perbedaan dengan eskalasi nan mungkin dihadapi di lapangan. Pengalaman kami juga disini saat Wakapolda 2019 ada pilpres nan lalu. Konsentrasi kita lebih banyak titik titik spot perkuatan disana termasuk peralatan nan ada disini,” tegas Kapolda Jatim.

Baca Juga: 
Sosok Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto di Mata Gus Fawait

Sosialisasi tentang ancaman hoaks, mengingatkan kepada publik ancaman hoaks ini sendiri. Patroli siber tidak hanya dari polri pasti juga dari TNI maupun stakeholder membantu dalam tugas tugas ini.

“Kita terus lakukan setiap hari agar bisa langsung identifikasi dan kita lakukan take down maupun langka langka untuk lakukan pencegahan dalam meredam publikasi tadi,” ucap dia.

Cooling System 2023-2024 untuk membangun narasi besar ”Persatuan dan Kesatuan, serta Kemajuan Bangsa Diatas Kepentingan Kelompok” guna mengantisipasi polarisasi akibat buletin hoaks, rumor SARA,
propaganda firehose of falsehood dan black campaign nan dilengkapi dengan Satgas Anti Money Politics serta Satgas Pemilu Damai.

” Kita berambisi betul penyelenggaraan aktivitas pemilu 2024 bisa berjalan tertib dan aman,” ujarnya. [uci/ted]

Navigasi pos