ARTICLE AD BOX
Pamekasan, mediajatim.com — Sampai hari ini, Selasa (17/10/2023), IAIN Madura belum mengeluarkan kebijakan tegas terhadap pelaku plagiarisme tesis karya Hasani Utsman.
Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (14/10/2023), tesis milik Hasani ketahuan diplagiat menjadi tulisan dan terbit di Jurnal Mediasi IAIN Ambon jenis Desember 2022.
Di dalam tulisan jiplakan itu tercantum tiga nama penulis, yakni, Khoirul Anwar, Herman Efendi nan berstatus mahasiswa dan Siti Mariyam nan berstatus dosen.
Pada Senin (16/10/2023) kemarin, pihak IAIN Madura menggelar sidang mengenai tindak plagiarisme tersebut.
Namun, belum menuai hasil lantaran tetap bakal menggali info lebih komprehensif lagi dan hasilnya baru bakal diumumkan Rabu (18/10/2023) besok.
“Kami hanya dapat menginformasikan bahwa nan men-submit jurnal tersebut dua mahasiswa itu,” ungkap Rektor IAIN Madura kepada mediajatim.com, Senin (16/10/2023).
Selebihnya, Saiful Hadi mengaku tidak bisa memberikan banyak komentar mengenai proses sidang lantaran tetap belum final. “Hari Rabu hasilnya, bakal kami sampaikan,” imbuhnya.
Secara prinsip, tambah Saiful, pihaknya dari awal sudah berkomitmen untuk memerangi plagiarisme dengan menetapkan standar maksimal pemeriksaan turnitin alias keserupaan teks karya ilmiah mahasiswa adalah 20 persen.
“Hal itu di atas ketentuan pusat nan hanya 25 persen,” beber Saiful Hadi.
Sementara Editor Jurnal Mediasi IAIN Ambon Fadli Pelu mengaku sudah mengambil tindakan-tindakan. Mulai dari rapat terbatas pengelola jurnal dan penghapusan tulisan nan ketahuan jiplakan kiriman tiga orang dari IAIN Madura pada 16 Oktober 2023.
“Langkah awal pengelola jurnal ialah tulisan dimaksud sudah kami take down alias dihapus dari jurnal Mediasi IAIN Ambon,” kata Fadli kepada mediajatim.com, Senin (16/10/2023) malam.
Fadli juga mengatakan bahwa, sesuai pernyataan kewenangan cipta (copyright notice) nan ada pada Jurnal Mediasi, tim penyunting tidak bertanggung jawab terhadap kewenangan cipta tulisan alias tulisan nan diterbitkan.
“Karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab para penulis,” terangnya, Selasa (17/10/2023).
Fadli menambahkan, bahwa pada daftar periksa persiapan submit (submission preparation checklist) pada Open Journal System (OJS) Jurnal Mediasi, penulis juga sudah diminta untuk memeriksa kepatuhan submit artikel.
Di mana pada poin pertama menyatakan bahwa tulisan itu belum pernah dipublikasikan sebelumnya dan juga belum pernah diajukan ke jurnal lain untuk dipertimbangkan.
Namun demikian, Tim Editor Jurnal Mediasi IAIN Ambon mengakui adanya kelalaian lantaran tidak melakukan uji persamaan (similarity check) pada tulisan tersebut di atas sebelum diterbitkan.
“Sehingga tidak diketahui adanya tindak plagiarisme nan telah dilakukan oleh para penulis,” pungkasnya.(rif/ky)