Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Firli diperiksa sejak pukul 10:00 WIB hingga pukul 19:30 WIB di Bareskrim Polri pada Rabu (24/10/2023).
"Kurang lebih sekitar 7 jam pemeriksaan. Tadi sempat ada break, isoma pada Zuhur, Asar, dan Magrib. Kurang lebih 7 jam Ketua KPK RI FB dimintai keterangan sebagai saksi," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Selasa malam (24/10/2023).
Ade menerangkan, interogator campuran Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri menggali sejumlah perihal mengenai dugaan pemerasan sebagaimana Pasal 12 huruf e, Pasal 12 huruf b alias Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Penyidikan mengenai dugaan korupsi berupa dugaan pemerasan alias penerimaan gratifikasi alias penerimaan hadiah/janji oleh pegawai negeri alias penyelenggara negara nan berasosiasi dengan jabatannya," ujar Ade.
Ade menyebut, interogator turut mendalami pertemuan Firli Bahuri dengan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di salah satu Gelanggang olahraga alias GOR, area Mangga Besar, Jakarta Barat. Foto-foto pertemuan beredar luas di media sosial.
"Terkait foto beredar juga menjadi materi bagian investigasi nan kita lakukan," ucap Ade.
Hingga kini, total saksi nan diperiksa berjumlah 54 saksi. Sementara itu, kepulangan Firli Bahuri dari Gedung Bareskrim Polri sama sekali tidak terpantau awak media.
Ketua KPK Firli Bahuri tengah menjadi sorotan publik, mulai dari rekaman bunyi saat interogator KPK walk out, arsip rahasia nan bocor, hingga kekayaan kekayaannya. Apa saja kontroversi dari ketua lembaga anti rasuah ini, berikut Diskusi berbareng Nabiel A...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Firli Bahuri Diduga Memeras Syahrul Yasin Limpo
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali menuai kontroversi. Kali ini purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu diduga melakukan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Awal mula dugaan itu diketahui saat muncul surat pemanggilan terhadap pengemudi Syahrul Yasin Limpo. Dalam surat itu, pengemudi Syahrul Yasin Limpo berjulukan Heri diminta menemui interogator pada Senin, 28 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB di ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Adapun maksud panggilan untuk memberikan penjelasan mengenai dengan kasus dugaan pemerasan yang sedang ditangani oleh Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
"Untuk kepentingan proses penyelidikan, dimohon kepada kerabat untuk datang guna memberikan keterangan," bunyi quote dalam surat panggilan nan beredar.
Subdit V Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya disebut sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan nan dilakukan oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2021.
Surat panggilan itu juga telah ditandatangani oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak pada 25 Agustus 2023.
Tak lama surat panggilan itu muncul, kemudian beredar catatan tulisan tangan nan menjelaskan soal kronologi pemerasan nan dilakukan Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo. Pemerasan disebutkan terjadi pada 2022.
Dalam kronologi disebutkan pada Juni 2022 Irwan nan diduga representasi Firli Bahuri ini menyampaikan kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo berangkaian dengan bakal adanya tim lembaga antirasuah nan masuk ke Kementerian Pertanian untuk menyelidiki dugaan korupsi. Kemudian Irwan mengatur pertemuan Syahrul Yasin Limpo dengan Firli Bahuri.
Irwan sempat mendatangi rumah dinas Syahrul Yasin Limpo nan menyampaikan permintaan biaya dari Firli Bahuri. Namun Syahrul Yasin Limpo hanya menyanggupi Rp1 miliar nan diubah ke dalam corak dolar Singapura.
Singkat cerita, pada Desember 2022, pertemuan antara Syahrul Yasin Limpo berbareng ajudannya berjulukan Panji dengan Firli Bahuri dijadwalkan terjadi di lapangan bulu tangkis Mangga Besar. Syahrul Yasin Limpo sempat berbincang dengan Firli Bahuri di pinggir lapangan. Namun saat hendak pulang, saat itulah duit Rp1 miliar diberikan ajudan Syahrul Yasin Limpo kepada ajudan Firli Bahuri.
Bantahan Firli Bahuri
Usai menggelar konvensi pers penahanan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, Firli Bahuri angkat bicara soal dugaan dirinya melakukan pemerasan dalam penanganan kasus korupsi yang menyeret Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli Bahuri mengeklaim dirinya dan ketua lain tak pernah melalukan perihal tersebut.
"Tidak bakal pernah ada hal-hal orang berjumpa dengan saya, alias apalagi ada rumor bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar Dolar, itu saya baca. Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya 1 miliar Dolar itu banyak. nan kedua, siapa yang ngasih 1 miliar Dolar?" ujar Firli Bahuri dalam konvensi pers di Gedung KPK, Kamis (5/10/2023).
Begitu juga dengan adanya keterangan nan tertulis sebagai kronologi pemerasan nan diduga dilakukan olehnya melalui Irwan nan disebut sebagai salah satu ajudannya, Firli menyebut perihal itu tak pernah ada.
"Kalaupun ada konfirmasi-konfirmasi nan bertanya kepada melalui WA, saya mau katakan itu tidak benar. Beberapa kali terjadi penyalahgunaan foto, maupun picture yang mengatasnamakan. Ada beberapa kali, mengatasnamakan pimpinan, menghubungi beberapa kepala daerah, apalagi menteri, apalagi personil DPR RI pun pernah," kata dia.
Firli juga menyatakan ajudannya hanya satu, berjulukan Kevin bukan Irwan seperti nan disebutkan dalam kronologi dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.
"Yang kedua, saya juga mau sampaikan kepada rekan-rekan semua, ada nan bertanya, ajudan saya itu hanya satu orang. Namanya Kevin, enggak ada nan lain," kata dia.
Terkait dengan pertemuannya dengan Syahrul Yasin Limpo di letak olahraga bulu tangkis. Dia menyebut olahraga bulu tangkis dalam dua kali seminggu dilakukannya di tempat terbuka. Untuk itu, tidak mungkin berjumpa dengan orang untuk transaksi terlarangan di tempat terbuka.
"Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak bakal pernah ada hal-hal orang berjumpa dengan saya," pungkasnya.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.