Beras Cokelat untuk Diabetes, Apakah Pilihan Terbaik?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kalau berbincang tentang nasi untuk penderita diabetes, nasi dari beras cokelat termasuk salah satu pilihan nan lebih sehat dibandingkan nasi putih. Nasi dari beras cokelat mempunyai kandungan beberapa nutrisi nan lebih tinggi, termasuk serat. Serat dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam pembuluh darah. Inilah kenapa beras cokelat untuk glukosuria itu lebih baik dibandingkan nasi putih.

Namun, beras merah tinggi karbohidrat, sehingga Diabestfriends tetap perlu berhati-hati dalam menentukan porsinya. Diabestfriends perlu memahami tentang gimana konsumsi beras cokelat memengaruhi kadar gula darah.

Baca juga: Gangguan Tiroid Bisa Memengaruhi Kadar Insulin, Cek Sekarang Juga!

Indeks Glikemik Beras Merah

Diabestfriends tetap boleh mengonsumsi nasi, asalkan dalam porsi nan dibatasi. Namun, jenis beras nan dikonsumsi juga perlu dipertimbangkan untuk menjaga agar kadar gula darah dan daya stabil.

Beras merah tergolong whole grain, sehingga proses pengolahanannya minimal. Beras merah kaya serat dan vitamin. Sebaliknya, beras putih tergolong karbohidrat olahan, nan kandungan serat dan nutrisinya berkurang akibat proses pengolahan. 

Karena berat cokelat lebih tinggi kandungan serat, maka indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan beras putih. Ini artinya, beras cokelat membikin penyerapan gula dalam tubuh menjadi lambat, dan mencegah lonjakan peningkatan kadar gula darah.

Rata-rata nilai indeks glikemik beras cokelat adalah 55, sementara indeks glikemik beras putih lebih tinggi, ialah 64.

Baca juga: Kurus Tapi Diabetes? Kok Bisa?

Kandungan Nutrisi Beras Cokelat

Satu cangkir beras cokelat nan sudah dimasak mengandung:

  • Kalori: 248
  • Protein: 5 gram
  • Lemak: 2 gram
  • Karbohidrat: 52 gram
  • Serat: 3 gram
  • Fosfor: 17 persen dari kebutuhan harian.
  • Zinc: 13 persen dari kebutuhan harian.
  • Tembaga: 24 persen dari kebutuhan harian.
  • Mangan: 86 persen dari kebutuhan harian.
  • Selenium: 21 persen dari kebutuhan harian.
  • Thiamine (vitamin B1): 30 persen dari kebutuhan harian.
  • Riboflavin (vitamin B2): 11 persen dari kebutuhan harian.
  • Niacin (vitamin B3): 35 persen dari kebutuhan harian.
  • Asam pentanoat (vitamin B5): 15 persen dari kebutuhan harian.
  • Vitamin B6: 15 persen dari kebutuhan harian.
Baca juga: Mengenal 3P dalam Diabetes

Manfaat Beras Cokelat untuk Diabetes

Beras cokelat mengandung serat, nan dapat membantu kontrol kadar gula darah dan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beras cokelat menurunkan kadar gula darah setelah makan, lantaran nilai indeks glikemiknya nan rendah.

Namun, apakah beras merah dapat meningkatkan kontrol kadar gula darah dalam jangka panjang, tetap dalam kontroversi. Satu penelitian berskala mini pada penderita glukosuria menunjukkan bahwa konsumsi dua porsi per hari nasi dari beras cokelat selama delapan minggu menunjukkan penurunan signifikan kadar gula darah setelah makan, dan kadar hemoglobin A1c, dibandingkan dengan nasi putih.

Ada juga penelitian lain nan menemukan bahwa orang nan mengonsumsi nasi dari beras cokelat 10 kali per minggu mengalami peningkatan kontrol kadar gula darah. Namun, suatu review terhadap beberapa penelitian pada orang dengan kondisi prediabetes alias glukosuria jenis 2 tidak menemukan adanya peningkatan kontrol kadar gula darah dan hemoglobin A1c ketika konsumsi nasi putih diganti dengan nasi beras cokelat.

Namun secara keseluruhan, beras cokelat tetap menjadi pengganti nan lebih baik dibandingkan dengan beras putih pada penderita diabetes, lantaran dapat membantu menjaga berat badan sehat, serta meningkatkan kadar kolesterol baik HDL. 

Sumber:

Very Well Health. Reasons to Eat Brown Rice With Diabetes. 
Yu J, Balaji B, Tinajero M, et al. White rice, brown rice and the risk of type 2 diabetes: a systematic review and meta-analysis. BMJ Open. 2022;12(9):e065426. doi:10.1136/bmjopen-2022-065426

Selengkapnya
Sumber Gue Sehat
Gue Sehat