ARTICLE AD BOX
MADURANEWS.CO, Sampang– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengungkap jika support Jaminan Hidup (Jadup) untuk penduduk penyintas Syiah nan dipulangkan beberapa bulan lampau dari Rusunawa Jemundo, Sidoarjo itu tetap ada dari pemerintah setempat. Namun besarannya tidak sebesar seperti dari provinsi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang, Yuliadi Setiyawan mengatakan, jika masalah perumahan penyintas Syiah tidak ada masalah. Dan saat ini mereka juga lagi di proses di provinsi untuk diberikan bantuan.
Lebih lanjut, sampai saat ini belum ada anggaran lagi. Karena anggarannya sudah dianggarkan di Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan provinsi untuk support perumahannya itu.
“Kalau rumahnya kelak kan nunggu dari provinsi. Kalau biaya sudah digulirkan alias dikirim ke kami, ya kami laksanakan. Karena kami bagian teknisnya,” katanya, Sabtu (18/11/2023).
Sementara untuk Bantuan Jaminan Hidup, Wawan mengungkapkan bahwa pada saat pembahasan di awal APBD murni. Sementara kedudukan Gubernur Jatim bakal berhujung bulan September awal.
“Gubernur mengatakan support jadup itu sampai akhir jabatannya berakhir, biar PJ nan bakal menggantikannya juga mikir,” ujarnya.
Dan jadup menurut dia juga sudah dikomunikasikan dengan provinsi. Namun sampai saat ini belum ada berita nan fix. Ia berambisi jika jadup untuk penyintas Syiah itu tidak putus. Karena iba juga menurutnya jika itu putus, sementara rumahnya juga belum selesai.
“Ternyata ada perubahan Pj dan gubernur nan berhujung di 2024 sampe desember kan, jadi misnya disitu,” ungkapnya.
Sedangkan untuk dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sampang sendiri, Wawan menuturkan jika anggaran itu juga ada berbareng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Namun besarannya menurut dia tidak sebesar kayak punya provinsi.
“Kalau rumahnya kelak kan nunggu dari provinsi. Kalau biaya sudah digulirkan alias dikirim ke kami, ya kami laksanakan. Karena kami bagian teknisnya,” pungkasnya. (san)