ARTICLE AD BOX
JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah mengatakan, pidato Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyiratkan kemauan agar agenda Pilpres dan Pemilu 2024 bisa menegakkan sendi-sendi kerakyatan nan berasas Pancasila.
“Itu merupakan pidato hati nurani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri nan disampaikan secara langsung ke seluruh rakyat Indonesia setelah melakukan kontemplasi,” kata Ahmad Basarah dalam konvensi pers membahas Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 12 November 2023.
Menurut Ahmad Basarah, Megawati menyampaikannya pesan moralnya sebagai anak bangsa, sebagai Presiden RI ke-5 dan juga sebagai peserta pemilu selaku Ketua Umum DPP PDIP.
“Agenda pilpres dan pemilu kudu bisa menegakkan sendi-sendi kerakyatan berasas Pancasila. Saya katakan ini sebagai tuntutan logika sehat dan kebenaran hakiki,” kata Ahmad Basarah.
Menurut dia, dalam pidatonya, Megawati menyampaikan keprihatinan nan telah terjadi dan mungkin bakal selalu terjadi ke depan dalam kehidupan kerakyatan dan norma Indonesia ke depan.
Salah satunya adalah Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 90/PUU-XXI/2023 nan memang kontroversi.
Yang kemudian oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) dengan tegas menyatakan telah terjadi pelanggaran etik berat sehingga diputuskan memberhentian ketua MK Anwar Usman.
“Kolusi dan nepotisme adalah praktik nan kudu dilawan dalam masa reformasi. Praktik KKN kudu dihentikan dalam aktivitas reformasi,” kata Ahmad Basarah nan juga Wakil Ketua MPR RI.
Ahmad Basarah mengatakan, konstitusi sebagai visi besar bangsa Indonesia didesain oleh founding father alias bapak pendiri bangsa sebagai dasar mendirikan negara Indonesia untuk didedikasikan untuk bangsa dan negara. Bukan didedikasikan untuk family dan satu kelompok.
Dia mengatakan, pengadil konstitusi adalah penjaga konstitusi, juga kudu bersikap sebagai negarawan. Jadi sudah jadi tanggungjawab moral bagi pengadil MK untuk menjaga marwah konstitusional.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang, berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah,” kata Ahmad Basarah.
Dia meneruskan, “Megawati membujuk masyarakat Indonesia juga berjuang untuk mengawal proses pemilu dan demokrasi.”
“Rakyat kudu berani menyuarakan hati nurani untuk menghasilkan pemimpin nan sesuai cita cita bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Ahmad Basarah berambisi mudah-mudahan pidato Megawati bisa menyemangati TPN Ganjar-Mahfud agar bisa menjaga nilai-nilai bangsa Indonesia dan memegang etika berbangsa dan bernegara Indonesia. (Gema)