ARTICLE AD BOX

Pamekasan, mediajatim.com – Kabupaten Pamekasan sukses meraih gelar juara umum pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) se-Jawa Timur (Jatim) tingkat Sekolah Dasar (SD) nan diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jatim di Hotel Spazio Surabaya, Kamis (9/11/2023).
Yang dilombakan pada FTBI 2023 Balai Bahasa Jawa Timur ialah membaca puisi, menembang, pidato, menulis cerpen, mendongeng, carakan dan komedi tunggal menggunakan bahasa ibu alias Bahasa Madura.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Taufik Hidayat mengatakan ada tujuh siswa nan dikirim sebagai peserta pada FTBI se-Jawa Timur.
“Peserta nan kami kirim adalah hasil seleksi tingkat kecamatan kemudian lanjut tingkat kabupaten. Kami ambil juara umum dari tujuh kategori nan dilombakan itu,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (10/11/2023).
Dari tujuh anak didik nan dikirim, lanjut Taufik, semuanya memperoleh juara.
“Juara 1 ada dua anak, juara 2 ada empat anak, dan juara 3 ada satu anak. Karena peserta kita semuanya juara maka kita dinobatkan sebagai juara umum,” paparnya.
Para siswa nan juara adalah sebagai berikut;
- Siti Rafifatur Rifda: Juara 1 Lomba Baca Puisi (SDIT Al-Multazam, Kecamatan Pademawu)
- Firman Afandi Firdausi: Juara 1 Lomba Menembang (SDN Seddur 1, Kecamatan Pakong)
- Kisme Wildatus Sholihah: Juara 2 Lomba Pidato (SDI Darul Ulum, Kecamatan Galis)
- Putri Eka Pratiwi: Juara 2 Lomba Menulis Cerpen (SDN Montok 1, Kecamatan Larangan)
- Diyan Agustin Ramadhani: Juara 2 Lomba Mendongeng (SDN Tanjung 3, Kecamatan Pademawu)
- Ulfi Rahmatin: Juara 2 Lomba Carakan (SDN Kertagena Laok 1, Kecamatan Kadur)
- Septian Bhakti Pratama Salam: Juara 3 Lomba Komedi Tunggal (SDN Pademawu Timur 2 Kecamatan Pademawu)
“Sebelum mereka ikut lomba, sudah ada training alias semacam diklat tentang bahasa Madura kepada pembimbing nan kami tunjuk sebanyak 30 orang. Mereka mendapatkan materi mengenai ini di Balai Bahasa Jawa Timur,” sambung Taufik.
Implementasinya, 30 pembimbing ini kudu bisa mengimbasi nan lain hingga sampai kepada siswa dan siswi.
Esensi semuanya, kataTaufik, siswa-siswi menjadi generasi nan memelihara dan menggemari bahasa Madura.
“Bukti pemeliharaan dan kegemaran terhadap bahasa Madura ini salah satunya dengan FTBI, dan siswa-siswi sebagai generasi masa depan dilatih lampau diseleksi untuk dikirim ke pagelaran tunas bahasa ibu tingkat provinsi,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini berambisi aktivitas ini bisa continue guna mendorong anak-anak sejak awal peduli dan mau melestarikan budaya dan bahasa daerah.
“Tujuannya adalah melestarikan bahasa ibu alias bahasa wilayah kita ialah Bahasa Madura. Kita semua berambisi melalui aktivitas pagelaran semacam ini anak-anak bisa mengenal dengan baik budaya dan bahasa lokal kita sendiri,” pungkasnya.(fit/ky)