5 Kebudayaan Khas Suku Madura, Daerah Asal Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam deklarasi nan diadakan beberapa waktu lalu.

Prof. Dr. Mohammad Mahfud Md, S.H., S.U., M.I.P, lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada tanggal 13 Mei 1957.

Suku Madura merupakan salah satu golongan etnis terbesar di Indonesia, dengan warisan seni dan budaya nan telah ada selama bertahun-tahun.

Masyarakat Madura telah menyebar ke beragam wilayah di Indonesia, apalagi ada nan telah beranjak ke luar negeri.

Secara geografis, kebanyakan suku Madura tinggal di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Daerah-daerah dengan populasi terbanyak terletak di Situbondo, Bondowoso, sebelah timur Probolinggo, utara Lumajang, dan utara Jember.

Mereka juga dapat ditemui di wilayah nan dikenal dengan julukan Tapal Kuda, nan membentang dari Pasuruan hingga ke utara Banyuwangi.

Berikut lima budaya unik Madura nan hanya Anda dapat temui di Pulau Garam, yuk simak ulasannya!

Celurit Madura

Celurit (Foto: Tokopedia)

1. Celurit

Suku Madura mempunyai senjata tradisional nan dikenal sebagai celurit. Celurit mempunyai kemiripan dengan arit nan digunakan oleh suku Jawa untuk keperluan pertanian.

Namun, celurit Madura mempunyai corak nan lebih ramping dengan lengkungan nan lebih tipis. Ujung celurit juga lebih tajam, dan gagangnya dapat terbuat dari besi alias kayu.

2. Carok

Tradisi suku Madura nan disebut carok merupakan sebuah corak duel hingga kematian nan menggunakan senjata tajam, ialah celurit.

Ilustrasi Carok Madura

Ilustrasi penggunaan celurit (Foto: YouTube/Cak Andi)

Orang Madura sering dikenal mempunyai karakter keras dan menjunjung tinggi nilai diri. Oleh lantaran itu, bentrok sering diselesaikan melalui kekerasan.

Carok biasanya muncul dalam konteks masalah nan berangkaian dengan kehormatan alias nilai diri perseorangan Madura, seperti rumor perselingkuhan alias penurunan martabat keluarga.

Meskipun kebanyakan suku Madura menganut kepercayaan Islam, namun banyak di antara mereka nan tetap mempertahankan tradisi carok.

Follow Berita Okezone di Google News

Selengkapnya
Sumber Okezone
Okezone