3 Penulis IAIN Madura Ketahuan Plagiat dari Awal sampai Akhir Tesis UIN Yogyakarta Karya Hasani Utsman

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Pamekasan, mediajatim.com — Dunia akademik kembali dikejutkan tindakan plagiarisme tesis mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Tahun 2018 berjudul “Tengka: Etika Sosial dalam Masyarakat Tradisional Madura” karya Hasani Utsman menjadi tulisan dalam Jurnal Mediasi, Vol. 1, No. 2, Desember 2022, IAIN Ambon, berjudul “Makna Tengka dalam Tradisi Masyarakat Madura”.

Plagiarisme tersebut dilakukan oleh tiga penulis dari IAIN Madura berjulukan Khoirul Anwar, Herman Efendi dan Siti Mariyam.

Plagiarisme ini dibongkar oleh pemilik tulisan Hasani Utsman melalui laman facebook-nya, Sabtu (14/10/2023). “Plagiasi dari awal sampai akhir,” ungkapnya.

Terkuaknya plagiarisme ini, lanjut Utsman, bermulai saat dirinya membuka Google.

Banner Iklan Media Jatim

“Saya buka Google lantaran kudu mencari tulisan untuk kepentingan menulis tentang konformitas dan masyarakat Madura. Dalam proses pencarian itu saya lantas berjumpa dengan tulisan dalam sebuah jurnal IAIN Ambon tentang tengka masyarakat Madura nan ditulis beberapa orang dari IAIN Madura, tema nan sama dengan tesis saya di program Magister UIN Yogya 2018,” paparnya.

Lalu dia membaca tulisan tersebut. Dia mengaku kaget lantaran pada absurd tulisan rupanya sepenuhnya salin tempel dari tesisnya, termasuk latar belakang, metode, pembahasan, konklusi sampai daftar pustaka.

“Sepenuhnya salin tempel dari tesis saya
semua. Salin tempel murni,” sambungnya.

“Saya hanya bisa berkesimpulan, beberapa penulis dalam tulisan ini tidak membaca juga tidak menulis tapi kudu punya publikasi. Beberapa penulis dalam tulisan ini apalagi belum mengenal istilah parafrasa dan langkah mencantumkan sumber,” imbuh Utsman.

Dia berambisi beberapa penulis tulisan dari IAIN Madura itu diberikan hidayah oleh Allah Swt. sehingga mau berproses, belajar dan baik dalam memperlakukan karya orang lain.

“Hal ini kudu saya sampaikan di sini, lantaran dalam perjalanannya ke depan, jika tidak diklarifikasi, bisa-bisa saya nan dianggap plagiasi karya orang lain,” jelasnya.

Dimintai tanggapan mengenai perihal itu, Rektor IAIN Madura Saiful Hadi hanya meminta pemilik tulisan untuk membikin laporan tertulis.

“Lebih baik (laporan tertulis, red). Surat tertulis memastikan untuk digunakan sebagai dasar melakukan etika akademik,” terangnya.(*/ky)

Selengkapnya
Sumber Mediajatim
Mediajatim